MAKASSAR—Demo anti-Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono di Makassar berakhir rusuh. Ratusan mahasiswa dari
Universitas 45 dan Universitas Muslim Indonesia (UMI), terlibat perang batu
dengan polisi yang hendak membubarkan aksi mereka. Dalam insiden itu, mahasiswa
menyandera dan memukuli seorang polisi.
Bentrokan tersebut berawal saat pengunjuk rasa menggelar aksinya di depan kampus UMI Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (18/10) pukul 13.00 waktu setempat. Para demonstran menyampaikan tuntutan, salah satunya, menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Makassar.
Bentrokan tersebut berawal saat pengunjuk rasa menggelar aksinya di depan kampus UMI Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (18/10) pukul 13.00 waktu setempat. Para demonstran menyampaikan tuntutan, salah satunya, menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Makassar.
Dari berita diatas, dapat kita
ketahui bahwa tindakan mahasiswa – mahasiswa tersebut melakukan tindakan yang
kurang patut. Seharusnya mereka menyambut baik presiden SBY, karena dengan
pertemuan SBY dengan gubernur makassar mungkin akan membawa perubahan yang baik
pada kota makassar. Lagipula alasan
mereka mengadakan demo sangat tidak mendukung kinerja pemerintahan RI. Jika mereka
ingin melakukan yang terbaik untuk bangsa ini, mengapa mereka tidak menjadi
kader – kader bangsa indonesia yang baik, dengan hanya melakukan demo tanpa ada
aksi yang nyata untuk memajukan bangsa indonesia menandakan mereka hanya bisa
menuntut tanpa melakukan apa – apa. Bagaimana mereka bisa memajukan bangsa
indonesia jika mereka hanya mengandalkan orang lain tanpa melihat kemampuan
diri sendiri.