Laman

3.5.11

Ringkasan Resensi Rembulan Tenggelam di Wajahmu


Melalui ‘Rembulan Tenggelam di Wajahmu’ Tere Liye mengajak kita untuk bergelung dan berpikir tentang takdir. Bahwa hidup ini adalah sebab akibat yang saling berangkaian. Namun tidak semuanya mengerti, tidak semua ‘mau’ memahami, dan tidak semuanya peduli. Rehan, seorang anak yatim piatu yang mengalami asam manisnya hidup dan pahit getirnya perjuangan, sehingga mengantarkannya menuju puncak kesuksesannya di waktu yang sangat muda. Dalam menempuh langkah demi langkah perjalanan hidupnya Rehan dihadapkan kepada pertanyaan besar yang tak kunjung jua terjawab oleh waktu yang ia lalui. Lima pertanyaan besar dalam hidupnya. Lima pertanyaan yang ditujukan untuk langit.
  • Apakah kita memang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan
  • Apakah hidup ini adil?
  • Mengapa kehilangan selalu begitu terasa menyakitkan?.
  • Mengapa terkadang hidup ini terasa hampa dan kosong. padahal kita memiliki hal-hal yang dapat membuat kita merasa senang?
  • Mengapa kita haru merasakan sesuatu yang namanya "sakit"?

Rehan diberikan kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya di akhir kehidupannya. Membaca novel ini, selain mengajak otak kita bermain-main dengan alur maju mundur yang dicampur apik, kita juga ‘dipaksa’ untuk mengikutsertakan hati. Mengingatkan kembali pada sebuah kalimat, ‘tak ada yang kebetulan dalam hidup ini’. berpikir bagaimana menyikapi takdir dan ‘memenangkannya’.



Resensi Blind Eye


                    Judul: Blind Eye: dokter pencabut nyawa; kisah nyata dokter psikopat pembunuh berantai terkejam di Amerika
                        Pengarang: Stewart, James B
                        Penerbit: Dastan; jakarta
                        ISBN: 978-979-3972-18-3
                        Dimensi: 14 x 21 cm
                        Jumlah hal: 552 hal
                        Bahasa: Indonesia



Seorang dokter psikopat menjadi pembunuh berantai. Tiga puluh lima orang pasien tewas diracun. Sejumlah paramedisjuga ikut menjadi korbannya. FBI menyatakan dokter bertanggung jawab atas enam puluh pembunuhan. Ia dijuluki sebagai dokter pencabut nyawa.
Tiada yang percaya bahwa seorang dokter muda yang tampan bisa menjadi seorang pembunuh berantai. Dimana pun ia praktik, Dr. Michael Swango tampak seperti dokter ideal. Hingga kemdia nyawa para pasiennya mulai melayang secara misterius. Namun anehnya, ia selalu bisa lolos dari tuduhan pembunuhan.
Saat tidak ada lagi rumah sakit di Amerika Serikat yang mau mempekerjakannya, Swango praktik di sebuah rumah sakit di Zimbabwe, Afrika. Korban pun kembali berjatuhan. Selama lima belas tahun bergelut dengan dunia kedokteran, Swango diyakini telah menghilangkan ratusan nyawa.
Michael Swango, dokter yang terobsesi dengan kematian yang sadis, adalah pembunuh berantai terkejam dan paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika.