Laman

3.5.11

Ringkasan Resensi Rembulan Tenggelam di Wajahmu


Melalui ‘Rembulan Tenggelam di Wajahmu’ Tere Liye mengajak kita untuk bergelung dan berpikir tentang takdir. Bahwa hidup ini adalah sebab akibat yang saling berangkaian. Namun tidak semuanya mengerti, tidak semua ‘mau’ memahami, dan tidak semuanya peduli. Rehan, seorang anak yatim piatu yang mengalami asam manisnya hidup dan pahit getirnya perjuangan, sehingga mengantarkannya menuju puncak kesuksesannya di waktu yang sangat muda. Dalam menempuh langkah demi langkah perjalanan hidupnya Rehan dihadapkan kepada pertanyaan besar yang tak kunjung jua terjawab oleh waktu yang ia lalui. Lima pertanyaan besar dalam hidupnya. Lima pertanyaan yang ditujukan untuk langit.
  • Apakah kita memang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan
  • Apakah hidup ini adil?
  • Mengapa kehilangan selalu begitu terasa menyakitkan?.
  • Mengapa terkadang hidup ini terasa hampa dan kosong. padahal kita memiliki hal-hal yang dapat membuat kita merasa senang?
  • Mengapa kita haru merasakan sesuatu yang namanya "sakit"?

Rehan diberikan kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya di akhir kehidupannya. Membaca novel ini, selain mengajak otak kita bermain-main dengan alur maju mundur yang dicampur apik, kita juga ‘dipaksa’ untuk mengikutsertakan hati. Mengingatkan kembali pada sebuah kalimat, ‘tak ada yang kebetulan dalam hidup ini’. berpikir bagaimana menyikapi takdir dan ‘memenangkannya’.



Tidak ada komentar: