Laman

30.11.09

KONFLIK DALAM ORGANISASI

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang pengelompokkan konflik dan penyebab konflik organisasional. Sekarang kita akan membahas tentang sumber utama dalam sebuah konflik organisasional dan sumber tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kebutuhan untuk membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas b. Perbedaan – perbedaan dalam berbagai tujuan c. Saling ketergantungan kegiatan – kegiatan kerja d. Perbedaan nilai – nilai atau persepsi e. Kemenduaan organisasional f. Gaya – gaya individual Didalam suatu organisasi terdapat empat bidang struktural, dan dibidang itulah konflik sering terjadi, yaitu : a. Konflik hirarkis, adalah konflik antara berbagai tingkatan organisasi b. Konflik fungsional, adalah konflik antara berbagai departmen fungsional organisasi c. Konflik lini – staf, adalah konflik antara lini dan staf d. Konflik formal informal, adalah konflik antara organisasi formal dengan organisasi informal Secara tradisional pendekaetan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggpan, yaitu : a. Konflik dapat dihindarkan b. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau, dan primadona c. Bentuk – bentuk wewenang legalistik d. Korban diterimasebagai hal yang tak dapat dielakkan Apabila keadaan tidak saling mengerti serta situasi penilaian terhadap perbedaan antara anggota organisasi itu semakin parah sehingga konsensus sulit dicapai, sehingga konflik tak terelakkan, dalam hal ini pimpinan dapat melakukan berbagai tindakan tetapi harus melihat situasi dan kondisinya, yaitu : a. Menggunakan kekuasaan b. Konfrontasi c. Kompromi d. Menghaluskan situasi e. Pengunduran diri Dalam kehidupan sehari – hari banyak kita jumpai konflik – konflik dalam organisasi contohnya ketika dalam organisasi dalam pembuatan majalah. Ketika seorang pimred menyatakan deadline dalam penulisan berita maka seorang reporter harus mengumpulkan tepat pada waktunya karena berpengaruh pada pembuatan majalah, tapi ketika itu seorang reporter tidak mengumpulkan berita, padahal dia bertugas mencari berita utama, pimred pun bingung padahal berita itu harus diedit dan kemudian dicetak tepat pada waktunya. Sang pimred berusaha menghubungi sang reporter tapi nihil tidak ada jawaban. Setelah itu dua hari kemudian sang reporter masuk dan mengumpulkan naskah berita utama yang menjadi tugasnya. Bagaiman reaksi sang pimred ketika si reporter mengumpulkan naskah berita bukan pada waktunya? Tentu saja marah, semua jadi kacau gara – gara naskah berita utama tidak ada. semua reporter dikerahkan untuk mencari berita utama ulang. Akhirnya berita utama berhasil didapat walaupun sangat susah mendapatkan informasi kembali. Karena sang pimred saat itu sedang marah dengan si reporter maka terjadilah konflik yang hebat. Sampai akhirnya ada salah seorang yang turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Orang itu menanyakan alasan mengapa si reporter itu telat mengumpulkan naskah berita. Ternyata didapat bahwa sang reporter telat mengumpulkan karena dia sakit yang mengharuskan diopname dirumah sakit, lalu handphonenya ternyata rusak. Akhirnya dengan melihat situasi dan kondisi yang dialami oleh sang reporter maka kejadian tersebut dimaafkan dan dimaklumi dengan catatan kejadian seperti ini tidak terulangi lagi. Akhirnya konflik yang terjadi di dalam organisasi ini terselesaikan, dengan mengajak bicara tanpa kekerasan dan perlawanan sehingga didapat pemecahan masalah yang adil.

Tidak ada komentar: