Laman

30.11.09

TENTANG KONFLIK

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian konflik secara garis umum dan pembagian jenis konflik menurut pihak – pihak yang saling bertentangan, sebenarnya masih banyak pembagian jenis konflik dan ada beberapa orang yang mengelompokkan konflik menjadi sebagai berikut : a. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang b. Konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan Individu individu dalam organisasi mempunyai banyak tekanan pengoperasian organisasional yang menyebabkan konflik. Secara lebih konsepsual Litterer mengemukakan empat penyebab konflik organisasional, yaitu : a. Suatu situasi dimana tujuan – tujuan tidak sesuai b. Keberadaaan peralatan – peralatan yang tidak cocok atau alokasi – alokasi sumber daya yang tidak sesuai c. Suatu masalah ketidaktepatan status d. Perbedaan persepsi Pada artikel ini saya akan menerangkan tentang konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang. Saya sering bertemu dengan orang – orang yang mempunyai masalah seperti ini, misalkan seorang anak pintar dapat sangat tertekan dengan kesuksesan yang diraihnya, kenapa? Bukankah menjadi sukses itu bagus? Mengapa harus merasa tertekan? Itulah pertanyaan yang saya ajukan kepada anak itu. Ternyata bukan masalah suksesnya yang kita lihat tapi harapan orang – orang yang disekitarnya yang membuat dia sangat tertekan. Ayahnya adalah seorang profesor sedangkan ibunya adalah seorang doktor. Keturunan yang hebat ya?! Dan anak itu sudah berbakat menjadi pintar dan dia selalu menjadi juara pertama dalam kelasnya sejak pertama dia duduk dibangku sekolah sampai sekarang dibangku kuliah. Seharusnya dengan bakat seperti itu diasah sedikit saja sudah menjadi pintar tetapi ayahnya adalah orang yang keras dan disiplin dia tidak mau anaknya jadi malas karena mempunyai bakat pintar akhirnya setiap hari setiap pulang sekolah dia selalu standby di meja belajarnya beranjak dari meja belajar hanya untuk beribadah, makan, dan kekamar mandi. Tidak ada film kartun, bermain dengan temannya ataupun jalan – jalan. Alhasil dia hanya sedikit mempunyai teman. Dimana anak – anak mendapatkan kebahagiaan dimasa kecil dia harus belajar hingga tak ada kata bermain untuknya, dimana anak – anak lainnya mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia mendapatkan pengajaran yang keras serta rumus – rumus yang rumit. Karena harapan kedua orang tuanya dia tidak bisa yang namanya menikmati indahnya masa kecil. Dalam hatinya sering terjadi konflik yang membuat dirinya tertekan. Sebenarnya masalah ini dapat diselesaikan, tapi kita tidak perlu menyalahkan orang tuanya, karena bagaimana pun juga mereka ingin yang terbaik untuk anaknya. Maka kita perlu membuang jauh – jauh perasaan tertekan gadis itu sehingga kita akan membangun rasa bahwa dirinya hebat karena dia memang mampu bukan karena orang tuanya dan bukan karena siapa – siapa. Memang agak susah dan memerlukan waktu yang lama membangun perasaan seperti itu maka dari itu kita memerlukan tenaga ahli dalam menyelesaikan masalah ini misalkan ke psikiater. Dengan dibantu dengan tenaga ahli diharapkan rasa tertekan itu akan hilang berangsur – angsur dan timbullah jiwa yang optimis penuh semangat dan penuh kasih sayang.

Tidak ada komentar: